Top Ad 728x90

More Stories

Air Mata Tak Jadikanmu Wanita Lemah Tapi Bukti Kamu Punya Rasa

by

Baca Juga


Sama dengan perasaan bahagia, perasaan sedih dan terluka juga bagian dari hidup. Rasanya pun mustahil bisa menjalani hidup dengan tawa setiap hari. Ada masa-masa kita akan merasa sedih dan terpuruk.

Menangis pun jadi salah satu cara yang kerap kita lakukan saat kita merasakan sesuatu yang menyesakkan di dada. Kesedihan, duka, atau hal-hal yang tak mengenakkan bisa saja kita alami. Menutupinya dengan pura-pura bahagia atau baik-baik saja pun sangatlah susah.

Tapi tenang saja, Menangis semestinya tak membuatmu jadi wanita yang lemah atau patut dikasihani. Air mata yang mengalir hanyalah bukti bahwa kamu punya rasa. Kamu pun manusia biasa yang sesekali butuh melepaskan kesedihan dan beban dengan air mata.

Tak apa untuk merasakan dan menerima perasaan sedih, frustrasi, takut, dan cemas. Memiliki rasa itu tak lantas membuatmu jadi orang jahat. Itu hanya bukti bahwa kamu sedang menjalani hidup. Kamu masih berjuang melakukan yang terbaik dalam hidupmu. 

 Bila ada sesuatu yang menyakitkan yang terjadi, cobalah untuk mengambil jarak sebentar. Coba lihat dan perhatikan soal makna yang tersembunyi di dalamnya. Pasti ada pelajaran berharga yang bisa kamu ambil dari semua itu. Dan bukan hal mustahil kamu jadi lebih kuat lagi ke depannya.

Tangis dan air mata itu semua bagian dari hidupmu. Ada saatnya kamu bisa bahagia dan tertawa lepas. Tapi ada waktunya kamu perlu melepas kesedihan dengan air mata. Daripada hanya dipendam saja, lebih baik diluapkan agar lepas beban di dada. Sehingga lebih ringan untuk melangkah lagi ke depannya.

Bersedih secukupnya saja. Galau dan baper, ya seperlunya saja. Agar air matamu tak sia-sia, kumpulkan lagi kekuatanmu untuk memiliki kehidupan yang lebih baik ke depannya.

Yang Kumengerti, Orang yang Suka Pamer Itu Sebenarnya Tak Bahagia

by

Baca Juga


Pernah nggak kamu merasa sebel banget sama seseorang yang hobinya pamer melulu? Sedikit-sedikit pamer, punya barang baru langsung dipamerin sana-sini, duh bikin bete kan. Memang deh nggak enak banget deket-deket sama orang yang suka pamer.

Kalau ada orang yang pamer, rasanya kita jadi ingin balas dendam untuk ikut pamer juga. Tapi kalau itu yang dilakukan, apa bedanya kita dengan orang menjengkelkan yang suka pamer tersebut. Hm, mungkin memang lebih baik jaga jarak saja sama yang suka pamer itu. Karena kadang orang yang suka pamer itu justru lagi nggak bahagia sama hidupnya. Dia selalu cari pengakuan dan cuma berusaha memuaskan egonya belaka.

Capek memang kalau harus terus meladeni orang yang suka pamer dan ribet dengan hidupnya sendiri. Sabar aja sih ya menghadapi orang yang suka pamer. Biasanya orang yang pamer itu akan capek sendiri dengan yang dilakukan. Dan nggak akan pernah puas.


Seseorang bisa menyembunyikan kepedihan dan kesedihannya dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan memamerkan apapun yang dimilikinya. Membesar-besarkan dan heboh sendiri dengan hal-hal yang sebenarnya biasa aja. Ia ingin dapat pengakuan dan terlihat seperti yang paling beruntung.

Banyak sekali orang (termasuk diri kita sendiri mungkin) yang rela menghamburkan banyak uang dan membeli apa yang sebenarnya tak kita butuhkan hanya demi bisa membuat kesan yang "wah" di depan orang lain. Menyembunyikan sesuatu dan berpura-pura terlihat bahagia agar bisa dapat diterima atau diberi pengakuan. Dan itu pada akhirnya cuma bikin capek sendiri



Kalau menurutmu sendiri bagaimana, ? Apa pendapatmu soal orang yang hobinya pamer? Biasanya apa yang bakal kamu lakukan ketika menghadapi orang yang hobi pamer itu?

Tapi kembali lagi semua pastinya tergantung pada kepribadian masing-masing. Sifat dan karakter orang berbeda-beda. Dan kita juga bisa mengambil sikap sendiri menghadapi sifat orang yang kadang menjengkelkan menurut kita.

Dampak Mengerikan Jika Kamu Terlalu Eksis di Media Sosial

by

Baca Juga

Saat ini, gadget dan media sosial telah menjadi hal yang sangat penting untuk sebagian besar orang. Dan kepentingan ini hampir terjadi di seluruh penjuru dunia tak terkecuali di penjuru tanah air tercinta, Indonesia. Keberadaan sosial media yang memudahkan siapa saja untuk berkomunikasi dan mengakses informasi membuat setiap orang memiliki akun media sosial. Menariknya, satu orang biasanya tak hanya memiliki satu akun melainkan banyak akun.

Tapi tahukah kamu, Womens Media Center merilis data bahwa pengguna sosial media terbanyak adalah wanita. Dikutip dari laman merdeka.com, peneliti menemukan bahwa sedikitnya 71% pengakses sosial media di tahun 2014 adalah wanita. Memang, secara kasat mata media sosial memiliki banyak manfaat dan memudahkan siapa saja untuk berkomunikasi serta mengakses informasi. Namun, di balik manfaatnya tersebut, penggunaan media sosial terlalu berlebih atau terlalu eksis di media sosial justru bisa berdampak sangat buruk dan mengerikan terhadap kehidupan seseorang.


Apa saja dampak buruk tersebut? Berikut ulasannya.

Ketergantungan
Sadar atau tidak, media sosial kerap kali membuat kamu merasa ketergantungan. Mereka yang terlalu nyaman melakukan komunikasi dan akses informasi melalui media sosial akan bergantung padanya. Tidak membuka akun media sosial miliknya satu jam saja rasanya pikiran menjadi tidak nyaman, tidak bahagia dan khawatir. Buat mereka yang terlalu eksis di media sosial, ia bahkan akan merasa kurang bahagia jika tidak update status, ganti foto atau berkomentar di akun teman. Kalau sudah mengalami ketergantungan, hal ini sangat berbahaya dan untuk sembuh pun akan sangat sulit.

Suasana Hati Gampang Berubah & Kecemburuan Sosial
Tidak jarang, keberadaan media sosial diam-diam menjadikan seseorang terlalu kepo dengan kehidupan dan kebahagiaan orang lain. Saat membuka akun media sosial dan melihat ada sahabat atau teman yang lebih sukses, tidak jarang hal ini akan membuat perasaan kamu terluka dan kecewa. Juga, ketika ada informasi yang membuat marah secara tidak sengaja dilihat di media sosial, ini akan membuat perasaan kamu menjadi kurang nyaman dan marah. Inilah yang nantinya akan meningkatkan kecemburuan sosial. Belum lagi, ketika kamu memposting status atau foto dan tak ada seorang pun yang memberikan suka atau komentar, dipastikan hal ini akan merubah suasana hati kamu. Kalau sudah begini, kamu akan merasa kurang bahagia.

Meningkatkan Depresi
Disadari atau tidak, terlalu eksis di media sosial bisa meningkatkan perasaan depresi. Ini disebabkan karena akses informasi dan komunikasi melalui media sosial tidak jarang akan membuat suasana hati seseorang mudah berubah. Ketika merasa kalah cantik, kalah menarik dan kalah sukses dari teman sesama pengguna media sosial, hal ini akan membuat perasaan menjadi kurang percaya diri, kurang nyaman dan stres hingga depresi.

itulah beberapa dampak buruk yang akan kamu alami ketika kamu terlalu eksis di media sosial. Selain dampak di atas, dampak lain yang juga akan kamu rasakan adalah hubungan dengan keluarga semakin jauh, kamu sering menganggap bahwa berteman dengan teman di dunia maya lebih menyenangkan daripada teman di dunia nyata padahal belum tentu seperti itu, kamu akan kehilangan kemampuan bersosialisasi secara langsung, tidak sedikit orang akan menganggap bahwa kamu orangnya alay dan suka pamer juga orang lain akan menganggap bahwa kamu adalah pribadi yang kurang dewasa.

So, mengingat ada banyak dampak buruk yang disebabkan oleh kebiasaan terlalu eksis di media sosial, mulai sekarang usahakan untuk tidak terlalu eksis di media sosial. Meski kamu suka mengakses informasi dan melakukan komunikasi melalui media sosial, pastikan bahwa kamu memakai media sosial dengan bijak dan tidak terlalu berlebihan. Semoga informasi ini bermanfaat.

Pasrah Bukan Berarti Kalah, Lakukan 5 Hal Ini Agar Kamu Tenang

by

Baca Juga


Hidup memang penuh dengan kejutan. Tidak semua harapan yang kamu inginkan dapat terwujud dalam satu waktu, adakalanya kamu harus berhadapan dengan kegagalan. Maka tidak ada salahnya jika kamu lebih pasrah. Menerima keadaan bukan berarti kamu kalah, belajar berdamai dengan hal ini akan membuat kamu lebih merasa tenang.

berikut ini adalah 5 alasan mengapa kamu harus bersikap pasrah saat menghadapi satu masalah. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Tarik Napas Panjang
Saat dalam masalah yang berat. Ada baiknya kamu menarik napas panjang. Sesekali tenangkan diri dengan lebih pasrah, salah satunya dengan menarik napas panjang. Hal ini akan membuat kamu relaks dan santai.

2. Tidak Semua Hal Harus Diwujudkan Dalam Satu Waktu
Kamu mungkin lupa, jika setiap orang memiliki batas untuk bekerja. Tidak semua urusan harus selesai dalam satu waktu. Ada yang namanya esok hari, belajarlah untuk lebih tenang maka kamu akan lebih mudah dalam menjalani hidup.

3. Manfaatkan Waktumu untuk Cinta
Terlalu berambisi dengan satu hal akan membuat kamu lupa untuk meluangkan waktu bagi yang lain. Hidupmu tidak hanya tentang mewujudkan ambisi, ada hal lain yang lebih baik dan perlu kamu lakukan. Luangkan waktu yang kamu miliki untuk melakukan hal lain seperti bermain bersama keluarga dan sahabat.

4. Yang Akan Terjadi Maka Terjadilah
Tahu tidak jika apa yang sudah ditakdirkan pasti akan terjadi. Maka menerima hal yang terjadi akan membuat kamu lebih tenang. Mungkin terkesan pasrah tidak ada usaha yang kamu lakukan. Tapi ada beberapa hal yang sebaiknya kamu terima saja keadaan yang sudah terjadi.

5. Pasrah Akan membuatmu Terhindar Dari Hal Negatif
Terlalu berambisi akan membuat aura negatif berada di dekatmu akan membuat kamu merasa tidak tenang. Percayalah, everything will be okay. Tidak ada hal yang harus kamu khawatirkan dengan berlebihan.
Setelah kamu yakin dengan apa yang kamu lakukan, dan telah berbuat sebaik mungkin maka pasrah akan membuat kamu lebih tenang. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Bersikaplah tenang dan percaya diri. Semoga bermanfaat.

Top Ad 728x90

Top Ad 728x90